Alhamdulillahirabbil 'alamin, kembali menulis. After long time break to write some news updates. :)
Belakangan ini, dengan maraknya pemberitaan tentang Tomcat di berbagai media baik media cetak maupun elektronik, mampu menyita banyak perhatian dari masyarakat, untuk mengetahui apa itu Tomcat, cara pencegahan, dan pengobatannya.
Makhluk yang disebut Tomcat ini, sebenarnya sudah menjadi langganan warga asrama tempat saya tinggal di asrama Persada UAD, jalan Ring Road selatan Jogja. Yang memang letaknya dekat dengan peternakan serangga itu sendiri, yaitu sawah. hehe. Oke, mari kupas habis tentang Tomcat ini. :)
Tom is a cat, and Jerry is a mouse. Lalu mengapa binatang ini disebut Tomcat? Sedikit membuat saya penasaran mengapa disebut Tomcat. Binatang ini lebih dikenal sebagai Beetles di asrama kami. Di Inggris binatang ini disebut Rove Beetles. Dan sudah setahun yang lalu, warga asrama bersahabat dengan binatang ini. :D. dilukai terus maksudnya sama Tomcatnya.

Secara ilmiah Tomcat sebenarnya merupakan jenis dari kumbang. Ia memiliki nama ilmiah Paederus fuscipes. Ordo Orthoptera dan Famili Staphylinidae. Dalam inggirsnya, Rove Beetle yang berarti kumbang penjelajah atau pengelana, karena selalu aktif berjalan-jalan. Lalu kenapa disebut Tomcat?

Habitatnya :
Habitat Tomcat adalah berada di sawah. Suatu flora normal sawah, karena keberadaanya yang sangat membantu petani, yaitu sebagai pengusir hama wereng. Jadi di sisi lain keberadaanya dibutuhkan oleh pihak petani, namun sangat mengganggu jika sudah berikatan dengan kulit manusia. Nah, karena ekosistem sawah sendiri akhir-akhir ini hampir punah oleh adanya maraknya pembangunan gedung-gedung maupun rumah kependudukan, sehingga menyebabkan lahan Tomcat untuk beraksi menjadi beralih kepermukiman dan gedung-gedung yang dekat dengan sawah.
Patofisiologinya :
Kumbang Tomcat ini tidak mengigit atau menyengat. Tapi kumbang ini kalau terganggu atau secara tidak sengaja terpijit akan mengeluarkan cairan yang bila terkena kulit akan menyebabkan gejala memerah dan melepuh seperti terbakar (dermatitis) oleh karena itu, gejala ini populer disebut Paederus dermatitis. Gejala ini muncul akibat cairan kumbang tadi mengandung zat Paederin yang bersifat racun.

Cara Pengobatan :
Hal yang pertama perlu diperhatikan baik jika Tomcat menempel pada badan atau sudah dalam bentuk luka kulit(dermatitis) maka, 'jangan panik' kontrol diri adalah lebih baik untuk dilakukan agar suggesti positif terbentuk sehingga menanggulanginya pun menjadi mudah.
>> Jika Tomcat menyentuh bagian dari tubuh, maka jangan disentuh, namun cukup ditiup, untuk menghindari adanya cairan yang keluar dari tubuhnya akibat dari sentuhan tangan, karena Tomcat merasa terganggu. Setelah itu bilas dengan air (air hangat lebih baik) dan cuci dengan sabun, karena sifat sabun yang basa dapat menetralkan dari rekasi asam dari cairan racun yang dikeluarkan oleh Tomcat.
>>Jika kita mengetahui sudah dalam bentuk kulit yang luka, atau dermatitis, maka lakukan langkah berikut :
1. Cuci dengan air hangat, (untuk mematikan racun, atau meminimalkan kadar racun Tomcat)
2. Cuci dengan menggunakan sabun, (sifat sabun yang basa dapat menetralkan asam dari racun Tomcat)
3. Oleskan Krim, atau obat herpes, (contoh Acyclovir, Benoson dll, namun secara empiris beberapa orang cocok dengan dioleskan minyak Tawon, atau minyak But-But, dan tidak berbekas lukanya, dapat juga dengan Minyak Zaitun)
4. Meminum obat antihistamin atau antialergi (contoh, Cetrizine, atau Acyclovir bentuk tablet)
Jika terasa panas, dapat ditetesi dengan lendir dari lidah buaya, yang sifatnya meningkatkan Rh, atau kelembaban sehingga panas dapat diminimalkan.
Jika bertemu Tomcat, sebaiknya ?
Dari analisis dari berbagai sumber, ada 3 cara yang dapat disimpulkan :
1. karena keberadaannya yang dibutuhkan oleh petani, maka jika menemukannya Tomcat dalan jumlah yang signifikan atau banyak, sebaiknya dikumpulkan dan dikembalikan ke sawah.
2. menggunakan alternatif pestisida, anti serangga. baik sintetis maupun alami. Dapat juga digunakan pestisida organik yang murah dan mudah. Yaitu dengan menggunakan Lengkuas dan Sereh, yang mana kedua bahan tersebut tidak disukai baunya dan dapat mengusir serangga. Kedua bahan ditumbuk dan diambil sarinya untuk kemudian dijadikan bahan penyemprot Tomcat ini. Murah dan mudah bukan?
hmmf, sekian.. Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Tapi, entah mengapa, sebenarnya realitanya Tomcat merupakan serangga yang sudah banyak dikenal dan bahkan sudah lama berada di Indonesia. Namun beritanya booming dan menggelegar sekarang ini. Inikah efek pengalihan berita dari maraknya aksi tolak kenaikan BBM ?
hehe Wallhu a'lam.
Do Best.
Astrie Mifta.2012.
Source :
dan siaran televisi Reportase Siang 20 Maret 2012.